Proses Penulisan Artikel Ilmiah Tahap 3

Menentukan Point-Point Pendahuluan dan Menentukan Metode Untuk Penulisan Artikel Ilmiah


Objek: Patung "Bird in Space" karya Constantin Brancusi


Latar belakang

Seni adalah salah satu bentuk ekspresi manusia yang memiliki nilai estetis dan makna. Namun, bagaimana menilai nilai estetis dan makna dari sebuah karya seni adalah sebuah pertanyaan yang sulit dan kontroversial. Berbagai teori dan pendekatan telah dikemukakan oleh para filsuf, kritikus, dan seniman untuk menjelaskan dan mengevaluasi karya seni. Dua teori yang terkenal dan berpengaruh adalah teori significant form dan teori mimesis. Teori significant form, yang dikemukakan oleh Clive Bell, berpendapat bahwa karya seni memiliki nilai estetis yang murni dan universal, yang terletak pada bentuk-bentuk yang bermakna, yaitu kombinasi dari garis, warna, tekstur, dan volume yang membangkitkan perasaan estetis pada pengamat. Teori mimesis, yang dikemukakan oleh Plato dan Aristoteles, berpendapat bahwa karya seni adalah tiruan dari alam atau kehidupan, yang harus menyerupai objek yang ditiru seakurat mungkin.   


Salah satu karya seni yang menarik untuk dibahas dalam konteks teori significant form dan teori mimesis adalah "Bird in Space" karya Constantin Brancusi. Karya seni ini merupakan sebuah patung yang menggambarkan seekor burung yang sedang terbang, tetapi tidak dengan cara yang realistis, melainkan dengan cara yang abstrak dan minimalis. Karya seni ini hanya menggunakan sebuah batang logam yang melengkung dan memanjang, yang menunjukkan gerak dan kecepatan dari burung tersebut. Karya seni ini tidak menampilkan detail-detail anatomi atau fisiologi dari burung tersebut, seperti bulu, mata, paruh, atau sayap. Karya seni ini juga tidak menampilkan latar belakang atau lingkungan dari burung tersebut, seperti langit, awan, atau pohon. Karya seni ini hanya fokus pada esensi dan bentuk dari burung tersebut, yang dapat membangkitkan perasaan estetis pada pengamat yang melihatnya.   


Dengan demikian, karya seni "Bird in Space" karya Constantin Brancusi dapat dikatakan sebagai sebuah karya seni yang menerapkan teori significant form, tetapi tidak menerapkan teori mimesis. Karya seni ini menunjukkan bagaimana Brancusi menciptakan karya seni yang tidak terikat oleh representasi realistis dari objek, melainkan mengekspresikan esensi dan gerak dari objek tersebut. Karya seni ini juga menunjukkan bagaimana Brancusi menghadapi tantangan dan kritik dari pihak-pihak yang tidak mengakui karya seninya sebagai karya seni, karena dianggap tidak menyerupai objek yang digambarkan. Karya seni ini menjadi salah satu karya seni yang revolusioner dan berpengaruh dalam sejarah seni modern.


Point-point dari pendahuluan

1. Definisi teori mimesis

2. Definisi teori significant form

3. Contoh karya seni yang menerapkan teori significant form namun tidak menerapkan teori mimesis (termasuk patung Bird in Space karya Constantin Brancusi)

4. Tentang patung "Bird in Space" karya Constantin Brancusi

5. Menjelaskan bagaimana patung "Bird in Space" karya Constantin Brancusi menerapkan teori significant form dan tidak menerapkan teori mimesis


Rumusan Masalah

1. Bagaimana karya seni "Bird in Space" karya Constantin Brancusi menerapkan teori significant form?

2. Bagaimana karya seni "Bird in Space" karya Constantin Brancusi tidak menerapkan teori mimesis?

3. Bagaimana karya seni "Bird in Space" karya Constantin Brancusi dapat dibandingkan dengan karya seni lain yang menerapkan teori significant form atau mimesis?


Metode Penelitian

Saya akan menggunakan metode analisis kritis untuk artikel ilmiah yang akan saya buat nanti. Metode ini adalah metode yang digunakan untuk menelaah dan mengevaluasi karya seni berdasarkan teori-teori, konsep-konsep, dan kriteria-kriteria tertentu. Metode ini cocok untuk artikel ilmiah saya karena saya ingin membahas patung "Bird in Space" karya Constantin Brancusi dari sudut pandang teori significant form dan teori mimesis. 

Selain menggunakan metode analisis kritis saya juga menggunakan metode fenomenologi, yaitu metode yang digunakan untuk meneliti karya seni dari sudut pandang pengalaman, persepsi, dan makna yang dirasakan oleh pengamat atau penikmat karya seni. Metode ini cocok untuk artikel ilmiah yang ingin membahas aspek-aspek estetis, emosional, dan simbolis dari karya seni. Sumber data yang digunakan dalam metode ini biasanya berupa observasi, wawancara, atau angket yang dilakukan kepada pengamat atau penikmat karya seni. Analisis yang dilakukan dalam metode ini adalah analisis fenomenologis, yaitu analisis yang menginterpretasikan dan mengungkapkan pengalaman, persepsi, dan makna yang dirasakan oleh pengamat atau penikmat karya seni.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proses Penulisan Artikel Ilmiah Tahap 1

Laporan Perjalanan Filsafat Seni

Mencari Referensi Untuk Penulisan Artikel Ilmiah